Senin, 09 September 2013

Beasiswa 3 Jurusan Sepih Peminat

 
Meski sudah digelontorkan 4.000 beasiswa per tahun, peminat jurusan sains, teknik dan pertanian masih sepi. Pemerintah akan mempromosikan beasiswa pada ketiga jurusan ini sejak dini.

Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Djoko Santoso mengatakan, setiap tahun Kemendikbud mengeluarkan seribu beasiswa magister (S-2) dan doktor (S-3) ke luar negeri dan 4.000 beasiswa dalam negeri. Fokusnya masih untuk bidang studi sains, teknik dan pertanian. Sayangnya, penyerapan beasiswa ketiganya masih sangat rendah.
"Memang kenyataannya seperti itu. Beasiswa yang kami berikan tidak pernah habis. Sayang sekali," kata Djoko pada acara pemberian Beasiswa Rajawali Foundation untuk Institut Teknologi Del, belum lama ini.

Lebih detail Djoko menjelaskan, di Indonesia ada 19 ribu program studi (prodi). Prodi ini ditampung oleh 3.200 perguruan tinggi negeri dan swasta. Dia mengungkap, dari total 19 ribu prodi itu, 70 persennya diisi prodi sains, teknik dan pertanian. Sayangnya, populasi mahasiswa sains saat ini hanya tiga persen, teknik 11 persen, dan pertanian 3,5 %.

Djoko menambahkan, Kemendikbud akan terus memprovokasi masyarakat umum untuk mengambil beasiswa ini. Bahkan dia menghimbau pekerja media untuk mengambil beasiswa di ketiga jurusan ini. Masyarakat dapat mendaftar langsung ke Kemendikbud. sementara perguruan tinggi yang dapat dipilih akan ditentukan kembali oleh Kemendikbud.

Kemendikbud juga terus membuka institut teknologi baru diberbagai tempat. Seperti yang sudah dibuka di Kalimantan dan Sumatera. Sementara pada tahun depan direncanakan dibuka kembali di Sulawesi, Maluku dan Papua.

Meski demikian, ujarnya, sebagian beasiswa untuk jurusan sains, tehnik dan pertanian yang tidak terserap ini dialihkan ke program studi lain. Apalagi dia mengakui tren minat calon mahasiswa saat ini lebih banyak di bidang sosial ekonomi. Padahal Indonesia saat ini membutuhkan sarjana di bidang seperti teknologi.

Dirjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kemendikbud Achmad Jazidie menyatakan, upaya untuk meningkatkan minat siswa menengah untuk melanjut ke ketiga jurusan tersebut ialah dengan menyelenggarakan olimpiade sains. Dia menjamin, jika sejak dini siswa ditumbuhkan minat sains maka akan tumbuh minat mereka untuk melanjutkan pendidikan hingga S-2 dan S-3.

Direktur Rajawali Foundation Agung Binantoro menjelaskan, pihaknya memberikan beasiswa untuk lima mahasiswa terpilih selama empat tahun mereka kuliah. Untuk menseleksi penerima beasiswa, ujarnya, Rajawali Foundation dan Institut Teknologi Del akan membentuk tim khusus penseleksi.
"Program studi yang disediakan tergantung pada kebijakan Institut Teknologi Del, yaitu yang terkait sains dan teknologi," terangnya.

Agung mengakui, semua pihak harus bekerjasama untuk meningkatkan jumlah mahasiswa di ketiga jurusan ini. Dia menyatakan, sains dan teknik dibutuhkan untuk sistem informasi dan teknologi Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Sementara jurusan pertanian dibutuhkan karena Indonesia negara agraris yang masih membutuhkan lulusan terbaik untuk mengolahnya. Namun, pihaknya juga mempunyai visi agar mahasiswa penerima beasiswa ini tidak hanya pintar namun juga handal dalam membuat kebijakan publik.

Rektor Institut Teknologi Del Robert Saragih menambahkan, pada 2015 pihaknya akan membuka jurusan tehnik bioproses. Jurusan ini dibuka karena di wilayahnya banyak hasil pangan yang tumbuh subur. Sayangnya hasil pangan ini tidak terkelola dengan baik karena manajemen pengelolaanya yang masih konvensional. Dengan adanya jurusan bioproses maka hasil pangan ini aka nada diversifikasi pangan yang baik. Selain itu juga akan dibuka manajemen perekayasa agar hasil diversifikasi pangan yang sudah ada dapat dipasarkan dengan bagus. 
(Neneng Zubaidah/Koran SI/rfa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar